Jumat, 14 September 2018

Keindahan Masjid Agung Jawa Tengah di malam hari (Isya'/at Night)

Di malam yang indah , setelah ditunaikan sholat Isya', dilihat-lihat Masjid Agung dari segala sisi, memancarkan cahaya yang indah, tenang, dan menerangi kegelapan yang dihiasi bintang-bintang. Subhanallah, sungguh megahnya bangunan Masjid Agung Jawa Tengah ini. Di waktu malam itu, masih banyak orang-orang yang berada di Masjid Agung ini. Ada yang sembahyang, berlalu-lalang, keindahan masjid dipandang, ada juga yang makan-makan agar kenyang. Itulah kata-kata yang bisa diungkapkan dari judul artikel ini.

Masjid Agung Jawa Tengah adalah sebuah masjid yang terletak di kota Semarang, Jawa Tengah. Masjid ini merupakan masjid provinsi bagi provinsi Jawa Tengah. Peletakan batu pertama masjid ini pada tanggal 6 September 2002 (28 Jumadil Akhir 1423 H) dan selesai dibangun pada tanggal 14 November 2006 (23 Syawal  1427 H), diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Masjid ini berdiri di atas areal tanah seluas 10 hektar dengan luas bangunan induk untuk sholat 7.669 meter persegi. Masjid ini memiliki kapasitas 6.000 orang ditambah 10.000 orang (ditambah serambi masjid).


Masjid Agung Jawa Tengah memiliki gaya arsitektur Jawa, Islam, dan Romawi. MAJT diarsiteki oleh Ir. H. Ahmad Fanani. Jika kita masuk ke kompleks masjid ini, hal yang kita lihat adalah adanya beberapa anak tangga yang naik menuju ke serambi dan bangunan induk masjid. Ada taman dan tempat untuk duduk juga di area sekitar tangga ini. Di tengah-tengah terdapat prasasti peresmian bangunan ini. Sebelum melihat bangunan induk masjid, terlihat bangunan 25 pilar bergaya koloseum Athena di Romawi dihiasi tulisan kaligrafi yang indah. Bangunan ini mirip gapura masuk serambi masjid tetapi melengkung ke dalam. Ada cahaya lampu yang terpancar dari atas tiang ini. Jumlah pilar menyimbolkan 25 Nabi dan Rasul. Di gerbang ada tulisan dua kalimat syahadat, dan pada bidang datar tertulis huruf Arab-Melayu "Sucining Guno Gapuraning Gusti. 




Setelah melihat bangunan gaya Romawi ini, kita dapat masuk ke serambi masjid, tentu harus lepas alas kaki dahulu (batas suci). Serambi ini bisa digunakan untuk sholat, terutama pada malam hari atau saat banyak kapasitas. Serambi ini merupakan lantai yang di bawahnya terdapat tempat parkir masjid. Di serambi masjid ini terdapat tiang-tiang payung raksasa elektrik yang berdiri sebanyak enam buah, mirip di masjid Nabawi. Tinggi masing-masing payung menurut info adalah 20 meter dan  berdiameter 14 meter. Menurut info payung ini dibuka setiap sholat Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha dengan kecepatan angin tidak melebihi 200 knot, tetapi jika ingin melihat proses mengembangnya payung bisa menghubungi pengurus masjid. 




Setelah melewati serambi maka sampailah di bangunan utama masjid. Bangunan utama memiliki atap berbentuk limas khas Jawa dan memiliki puncak atap berupa kubah besar putih berdiameter 20 meter yang dikelilingi 4 buah menara masing-masing setinggi 62 meter di setiap penjuru atapnya. Bangunan utama masjid biasanya tutup setelah dilaksanakan sholat Isya' berjamaah, sehingga setelah waktu ini bagi yang ingin sholat Isya' bisa sholat di serambi (bila cuaca bersahabat). Tempat wudhu bangunan ini terletak di bawah lantai bangunan utama. Terdapat jalur tangga dan jalur khusus kursi roda di masjid ini. Di dalam bangunan utama di bawah lantai utama terdapat tempat wudhu, toilet, dan ruang sholat lain. Di dalam ruang utama hanya terdapat satu lantai utama yang sangat luas. Di ruang utama terdapat koleksi Al Qur'an raksasa berukuran 145 x 95 cm persegi, ditulis oleh Drs. Khyatudin dari Ponpes Al-Asyariyyah, Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo. Ada juga replika bedug Pendowo Purworejo, berupa bedug raksasa berukuran panjang 310 cm dan diameter 220 cm. Dibuat oleh para santri Ponpes Alfalah, Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, asuhan K.H. Ahmad Sobri, menggunakan kulit lembu Australia.


Di samping serambi masing-masing terdapat bangunan yang juga besar. Bangunan ini yang saya ketahui terdapat ruang acara, termasuk bisa untuk acara resepsi. Di sebelah pojok kanan area sebelum serambi terdapat sebuah bangunan seperti pendopo beratap tajug yang di dalamnya terdapat bedug. Sedangkan di seberangnya terdapat sebuah menara yang menjulang tinggi. Menara setinggi 99 meter ini adalah Menara Al-Husna atau Al Husna Tower. Bentuk menara ini dibawahnya terdapat beberapa anak buah tangga yang naik menuju bangunan yang lebar persegi. Lalu dari bangunan lebar ini naik ke atas sebuah bentuk pilar kokoh persegi yang diatasnya berupa ruang berbentuk lingkaran yang terdapat jendela-jendela yang tentu dari sana dapat melihat pemandangan. Lalu puncak bangunan ini berupa atap persegi dengan antena di ujungnya. Di dekat samping pintu masuk keluar pengunjung terdapat banyak sekali tempat makan yang menjajakan berbagai makanan. Di sana juga terdapat tempat yang menjual berbagai barang-barang kerajinan. 






Jadi, jika ingin melakukan wisata religi atau mencari tempat sholat di kota Semarang, usahakan mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah ini, tentunya masjid kebanggaan umat muslim Jawa Tengah.

Sumber: Dokumentasi pribadi dan Wikipedia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PANGUDHARASA SEPTEMBER

(Dibuat bulan September) Urutan sasi kaping sanga ing tahun Masehi. Ing tahun rongewu selikur iki ing tahun Jawa isih nemu sasi siji/sura. ...